CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Sabtu, 15 November 2008

PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN TINJAUAN HISTORIS DALAM PERKEMBANGANNYA

PENDAHULUAN

Perkembangan yang terjadi pada anak meliputi segala aspek kehidupan yang mereka jalani baik bersifat fisik maupun non fisik. Perkembanmgan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman.
Kesepakatan para ahli menyatakan bahwa :
yang dimaksud dengan perkembangan itu adalah suatu proses perubahan pada seseorang kearah yang lebih maju dan lebih dewasa, naqmun mereka berbeda-beda pendapat tentang bagaimana proses perubahan itu terjadi dalam bentuknya yang hakiki. (Ani Cahyadi, Mubin, 2006 : 21-22).

Beberapa teori perkembangan manusia telah mengungkapkan bahwa manusia telah tumbuh dan berkembang dari masa bayi kemasa dewasa melalui beberapa langkah jenjang. Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangnya itu pada dasarnya merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan. Pada proses integrasi dan interaksi ini faktor intelektual dan emosional mengambil peranan penting. Proses tersbut merupakan proses sosialisai yang mendudukkan anak-anak sebagai insan yang yang secara aktif melakukan proses sosialisasi

PEMBAHASAN

Psikologi perkembangan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari perkembangan dan perubahan aspek kejiwaan manusia sejak dilahirkan sampai dengan mati. Terapan dari ilmu psikologi perkembangan digunakan di bidang berbagai bidang seperti pendidikan dan pengasuhan, pengoptimalan kualitas hidup dewasa tua, penanganan remaja.

Psikologi perkembangan adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.

Sejarah adalah gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya. Sebagai makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan, yang memberi pengertian dan kepahaman tentang apa yang telah berlalu itu. Intinya sejarah adalah, gambaran tentang apa yang dilakukan manusia pada masa yang lalu. Dalam hubungannya dengan apa? Dengan berbagai aspek kehidupan, seperti: agama, politik, ekonomi, kebudayaan, pendidikan, dan sebagainya. Bahkan, sejarah bisa disusun dalam kaitan dengan aspek tertentu yang lebih kecil. Misalnya, sejarah pendidikan. Dalam prakteknya, telah muncul bagian-bagian daripadanya, seperti: sejarah pendidikan nasional, sejarah pendidikan umum, sejarah pendidikan islam, dan sebagainya. Malah orangpun tak ketinggalan untuk memperhatikan bagian-bagian yang lebih kecil lagi, misalnya: sejarah didaktik, sejarah metodik, sejarah ilmu jiwa, termasuk yang hendak kita bicarakan yaitu: sejarah psikologi perkembangan.

Selanjutnya, hal hal apakah yang dipersoalkan dalam kerangka study sejarah itu? Sejarah, seperti pengertian tersebut di atas, adalah gambaran hidup manusia dimasa yang lalu. Jadi objek sentralnya adalah manusia, biasanya yang relatif populer dimasa hidupnya. Inti yang dibicarakan, antara lain: siapakah dia, perbuatan dan tindakan apa yang pernah dilakukan, bagaimana pandangannya dengan segi tertentu yang secara menonjol pernah ia perankan, ada kejadian apa saja ketika peran itu terjadi, bagaimana keadaan situasi yang mengitarinya, lalu interpretasi tokoh tersebut terhadap lingkungan dimana ia berada, dan akhirnya tafsir serta penjelasan dari penulis sejarah itu sendiri. Inilah hal-hal yang seharusnya diperhatikan oleh para peneliti dan penulis sejarah, jika hendak menghasilkan karya sebaik yang dapat ia lakukan.

Tapi belum selalu, walau ada petunjuk-petunjuk seperti itu, orang bisa menghasilkan tulisan sejarah dalam wujud yang memuaskan pembacanya. Taruhlah misalnya, dalam bidang ilmu pendidikan. Setiap kali kita membaca yang berkaitan dengan sejarah, apakah itu dalam buku pengantar ilmu pendidikan, dalam buku sejarah pendidikan itu sendiri, dalam buku didaktik, metodik, ilmu jiwa umum, bahkan ilmu jiwa perkembangan; maka terus menerus tokoh-tokoh itu saja yang dimunculkan oleh penulisnya. Katakanlah, tentang nama-nama: Socrates, Plato, dan Aristoteles. Ketiga orang ini selalu saja ditampilkan, misalnya: dalam ilmu politik, ilmu agama, ilmu kebudayaan, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi, dan ilmu-ilmu yang masih banyak lagi. Semua ini bisa dimaklumi, karena sekali lagi, memang mereka pada zamannya memiliki beberapa disiplin keahlian.

Psikologi adalah suatu ilmu yang menyelidiki serta mempelajari sikap, tingkah laku atau aktivitas-aktivitas di mana sikap, tingkah laku, atau aktivitas-aktivitas itu sebagai manifestasi hidup kejiwaan. Objek Psikologi adalah Jiwa.

Bidang garapan Psikologi :

1. Psikologi Teoritis

A. Psikologi Umum
B. Psikologi Khusus
C. Psikologi Perkembangan
D. Psikologi Kepribadian dan Typologi
E. Psikologi Sosial
F. Psikologi Pendidikan
G. Psikologi Abnormal

2. Psikologi Praktis

A. Psikodiagnostik
B. Psikologi Klinis dan Bimbingan Psikologis
C. Psikologi Perusahaan
D. Psikologi Pendidikan

Perkembangan merupakan suatu proses sosialisasi dalam bentuk irnitasi yang berlangsung dengan adaptasi (penyesuaian) dan seleksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah keturunan, lingkungan, dan manusia itu sendiri.

Fase-fase perkembangan menurut beberapa ahli psikologi :


1. Menurut Aristoteles

A. 0,0-7,0 : masa anak kecil
B. 7,0-14,0 : masa anak
C. 14,0-21,0 : masa remaja

2. Menurut Mantessori

A. 0,0-7,0 : periode penemuan dan pengaturan dunia luar.
B. 7,0-12,0 : periode rencana abstrak
C. 12,0-18,0 : periode penemuan diri dan kepekaan sosial
D. 18,0- : periode pendidikan tinggi

3. Menurut Comenius

A. 0,0-6,0 : scola matema
B. 6,0-12,0 : scolavernatulata
C. 12,0-18,0 : scola latina
D. 18,0-24,0 : acodemia

4. Menurut J.J Rousseau

A. 0,0-2,0 : masa asuhan
B. 2,0-12,0 : masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera
C. 12,0-15,0 : masa pendidikan akal.
D. 15,0-20,0 : masa pembentukan watak dan pendidikan agama

5. Menurut Oswald Kroch

A. masa anak-anak
B. masa bersekolah
C. masa kematanga.

6. Menurut Elizabeth B. Hurlock

A. periode pre natal: (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran.
B. masa oral
C. masa bayi
D. masa anak-anak
E. masa pubertas

Hukum tempo perkembangan menyatakan bahwa tiap-tiap anak memiliki tempo perkembangan yang berbeda. Anak juga memiliki masa peka, yaitu suatu masa di mana suatu organ atau unsur psikologis anak mengalami perkembangan yang sebaik-baiknya.

Bagi seorang pendidik, mengetahui perkembangan anak diperlukan dalam membimbing anak sesuai dengan perkembangannya.

Dalam mempelajari secara psikologi perkembangan dapat dilihat dari 3 periode yaitu:

1.1. Minat awal mempelajari perkembangan anak

Sebelum mempelajari psikologi pekembangan, perhatian berawal pada pemahaman yang mendalam pada anak-anak. Dasar pemikiran merujuk bahwa penelitian dan buku-buku tentang anak sedikit sekali, pemahaman terhadap seluk beluk kehidupan anak sangat bergantung pada keyakinan dan trandisional yang bersumber pada spekulasi para filosof dan teolog tentang anak dan latar belakang perkembangannya, serta pengaruh keterunan dan lingkungan terhadap kejiwaan anak. Oleh karena itu salah seorang filosof Plato mengatakan bahwa perbedaan-perbedaan individual mempunyai dasar genetis. Potensi idividu dikatakanya sudah ditentukan oleh faktor keturunan. Artinya sejak lahir anak telah memiliki bakat-bakat atau benih-benih kemampuan yang dapat dikembangan melalui pengasuhan dan pendidikan.

Walaupun plato tidak dapat memberikan bukti langsung dalam menunjang spekulasinya, namun tampak jelas bahwa menurunnya anak merupakan miniatur orang dewasa. Anggapan ini tampak bahwa semua keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan yang tampil dikemudian hari setelah dewasa merupakan bawaan sejak lahir (innate ideas), pendidikan tidak lain hanyalah upaya untuk menarik potensi ke luar, namun tidak menambahkan sesuatu yang baru. Perkembangan dianggap sebagai suatu pertumbuhan semata. Jadi anak merupakan miniatur orang dewasa mengandung arti bahwa anak berbeda secara kuantitatif dengan orang dewasa bukan secara kualitatif.

Anggapan terhadap anak sebagai miniatur orang desawa ternyata membawa implikasi penting dalam dunia pendidikan. Proses-proses yang mendasari cara berpikir dan berbuat anak dianggap sama seperti orang dewasa. Apabila anak berpikir dan melakukan perbuatan yang menyimpang dari standar orang dewasa, anak dianggap bodoh atau tolol dan apabila anak-anak melanggar norma-norma sosial dan moral, dianggap berbuat jahat dan harus diberkan hukuman seperti orang dewasa.

1.2. Dasar-Dasar Pembentukan Psikologi Perkembangan secara Ilmiah

Pandangan Plato, Locke, dn Rousseau pada dasarnya bersifat spekulatif, walaupun pada abad ke 18 telah ada penelitian-penelitan tentang anak seperti Johan Heinrich Pestalozzi (1946-1827) ahli pendidikan dari Swiss, Dietrich Tiedemen (1787) Tabib dari Jerman, namun penelitian yang sungguh-sungguh terhadap perkembangan anak-anak baru dimulai pada abad ke 19 yang dipelopori oleh Charles Darwub dab Wilhem Wundt

a. Pengaruh Charles Darwin (1809-1882)

Ilmuan dari inggris yang terkenal dengan teori evolusinya ini, mempublikasikan lewat Origin of The Species (1859) dan Descent of Man (1871), karyanya ini merangsang untuk melakukan observasi terhadap perkembangan anak. Darwin menyatakan bahwa anak merupakan sumber yang kaya informasi tentang sifat dan ciri-ciri manusia, dengan mempelajari tingkah laku dan perkembangan anka, kita bisa mengetahui asal-usul manusia. Hal ini berhubungan dengan teori evolusinya mengenai pekembangan hewan dan manusia.

Pandangan biologis Darwin menganggap pekermbangan sebagai pembukaan kemampuan dan ciri-ciri yang telah terprogram secara genetik. Pandangan ini kemudian menjadi landasan bagi Psikolog Perkembangan seperti Stanley Hall dengan “perkembangan mengakhiri evolusi”, Sigmun Freud dengan “Tahap-tahap perkembangan seksualitas”, Arnold Gesselold dengan “Jadwal tetap pertumbuhan”, John Bowlby Chomsky dengan “Kemampuan berbahasa yang dibawa sejak lahir” serta riset “perkembangan biologi syaraf” yang meneruskan tradisi Darwin.

b. Pengaruh Wilhem Wundt (1832-1920)

Peristiwa penting abad ke 19 menjadi dasar tumbuhnya Psikologi sebagai disiplin yang berdiri sendiri, ditandai dengan didirikannya laboratorium psikologi pertama oleh Wilhelm Wundt (1879) di Leipzzing. Wundt beranggapan bahwa eksperimen memiliki arti penting bagi psikologi, dia memberi dasar pada Psikologi Esperimental. Menurut Wundt eksperimen dapat membuktikan wilayah pengamatan dari tanggapan.

Pandangan Wundt dan Darwin berpengaruh pada G Stanley Hall (1846-1924) murid Wundt di Leipzzing, Stanley mengambil dari Darwin aalah “tentang adanya rekapitulasi dalam perkembangan manusia” menurutnya, perkembangan individu perefleksikan perkembangan species yang berarti bahwa adanya pengulangan (rekapitulasi) dari perkembangan species yang meliputi beberapa tingkatan evolusi. Wundt memperluas konsep rekapitulasi yang meliputi perkembangan kebudayaan, biologis manuisia. Oleh karena itu Stanleyterkenal dengan “Recapitulations Theory” yang berangapan bahwa “Pentahapan dala proses pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui anak ke arah kematangan adalah pengulangan secara filogenetis sejarah perkembangan manusia”.

1.3. Muculnya Studi Psikologi Perkembangan Modern

Pada abad ke 20 studi sistematis tentang perkembangan anak semakin berkembang secara signifikan. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif yang lebih ditekankan pada ciri-ciri khas secara umum, golongan umur, dan masa depan perkembangan tertentu. Predisposisi mendeskripsikan gejala perkembangan manusia secara mendetail adalah penting dalam perkembangan disiplin ilmu. Oleh karena itu untuk perkembangan pemahaman tentang perkembangan anak, diperlukan prinsip teoritis sebagai dasar observasi yang tidak hanya sekerdar mendeskripsikan. Pada pertengahan abad 20, J.B. Watson (Behaviorism Theory), memperkenalkan prinsip-prinsip “Classical Conditioning” menjelaskan perkembangan tingkah laku, menurutnya prinsip-prinsip belajar dan prinsip conditioning dapat diterpakan pada semua perkembangan.

Karya Watson membawa perkembangan pada teori psikologi perkembangan, meskipun menimbulkan pertentangan seperti Sigmun Freud dengan teori psikoanalisisnya, dan inilah yang menyebabkan berkurangnya minat terhadap psikologi perkembangan, namon setidaknya ada 3 faktor yang mendorong pengaktifan kembali psikologi perkembangan memasuki periode baru dalam bidang studi perkembangan, yaitu :

1. Terjadinya perubahan orientasi dalam riset-riset psikologi perkembangan hingga menjadi bersifat eksperimental dengan pengukuran dan pengontrolan eksperimen yang terbukti sangat berhasil digunakan dalam proses eksperimen umum.

2. Ditemukan Kembali hasil karya J. Piaget (Swiss) mengenai teori kognisi yang beranggapan bahwa perkembangan ditentukan oleh pengaruh lingkungan dan perkembangan individu terjadi sebagai hasil interaksi yang konstan antara individu dengan tuntutan lingkungan.

3. Adanya minat baru terhadap asal mula tingkah laku (Origin of Behavior), ditandai dengan meningkatnya riset terhadap bayi-bayi. Peningkatan ini didorong dengan adanya alat-alat modern dan teknik pencatatan (recording) yang makin baik.

KESIMPULAN

Perkembangan merupakan suatu proses sosialisasi dalam bentuk irnitasi yang berlangsung dengan adaptasi (penyesuaian) dan seleksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah keturunan, lingkungan, dan manusia itu sendiri.

Psikologi perkembangan adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.

Sejarah adalah gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya. Sebagai makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan, yang memberi pengertian dan kepahaman tentang apa yang telah berlalu itu. Intinya sejarah adalah, gambaran tentang apa yang dilakukan manusia pada masa yang lalu.

REFERENSI

 http:/www.Anak Ciremai.com/
 http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_perkembangan
 http://ibanezs.multiply.com/journal/item/6/ilmu_psikologi
 Imam Bawani, DRS., Pengantar Ilmu Jiwa Perkembangan, PT. Bina Ilmu, cetakan pertama, Surabaya, 1985
 http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_12.html
 Posted by Teguh Aditya in April 20th, 2008

0 komentar: